Mathematics Teachers’ Professional Development through Lesson Study in Indonesia
By: Dr. Marsigit, M.A.
Reviewed by: Fikri Hermawan
Kegiatan Lesson Study mempunyai tujuan untuk memberikan kontribusi peningkatan sekunder
pendidikan matematika dengan mengejar praktik yang baik dari mengajar matematika (Marsigit, 2003). Lesson Study untuk matematika sekunder dilakukan oleh pendekatan terutama melalui penelitian tindakan kelas. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan praktek belajar mengajar dan untuk menemukan metode yang lebih tepat untuk memfasilitasi siswa belajar. Tujuan khusus dari kegiatan Lesson Study adalah:
(1) untuk mengembangkan instrumen dan peralatan untuk proses belajar mengajar,
(2) untuk mengembangkan metode pengajaran dan model untuk proses belajar mengajar,
(3) untuk mengembangkan materi mengajar untuk proses belajar mengajar, dan
(4) untuk mengembangkan evaluasi mengajar untuk proses belajar mengajar.
Dalam kerjasama antara Pemerintah Indonesia (GOI) dan JICA-Jepang, tiga universitas UPI
Bandung, UNY-Yogyakarta dan UM-Malang melakukan proyek yang disebut IMSTEP-JICA untuk mengejar praktek yang baik untuk mengajar matematika dengan memberdayakan dan mengembangkan pendidikan guru (Herawati Susilo, 2003). Dimulai pada tahun 1999 dan berlangsung pada tahun 2005, memperluas proyek yang dihasilkan melalui kegiatan piloting Lesson Study untuk praktek mengajar matematika yang baik dalam tiga wilayah yakni Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Kegiatan uji coba dilakukan dalam tiga kelompok yaitu Jawa Barat (Bandung), Jawa Tengah (Yogyakarta), dan Jawa Timur (Malang). Studi Pelajaran dikembangkan di mana guru, bekerja sama dengan dosen dan para ahli dari Jepang untuk mencoba beberapa model pengajaran di sekolah-sekolah (Gorman, 2005). Para dosen Program Pelatihan Guru dan guru sekolah bekerja bersama-sama, mengubah atau menyusun kembali beberapa nomor Lesson Study. Dasar kegiatan Lesson Study yakni mencerminkan dan mempromosikan paradigma baru dari matematika sekunder dan pendidikan ilmu pengetahuan, di mana kegiatan belajar tidak hanya dirasakan pragmatis dan berorientasi jangka pendek tetapi juga dianggap sebagai tujuan hidup yang lama.
Ada bukti kuat bahwa kegiatan Lesson Study meningkatkan antusiasme siswa, motivasi, kegiatan, dan kinerja. Hal ini juga meningkatkan profesionalisme guru dalam hal kinerja mengajar, variasi metode pengajaran / pendekatan, dan kolaborasi. Dosen dan para tenaga ahli harus tahu lebih banyak tentang masalah yang dihadapi oleh guru. Karena guru membutuhkan waktu untuk bergeser ke arah pembelajaran yang berorientasi atau berpusat kepada siswa. Guru mencoba untuk mengembangkan metode pengajaran yang didasarkan pada kegiatan dan kehidupan sehari-hari dengan memanfaatkan bahan lokal.
Siswa belajar aktif dan terlibat dalam diskusi untuk berbagi ide diantara teman-teman sekelas. Siswa belajar dan menikmati pelajaran matematika selama kegiatan Lesson Study karena beberapa alasan. Menurut siswa, pelajaran yang diterima menjadi tidak begitu formal, isinya lebih mudah untuk dipelajari, para siswa mampu mengekspresikan ide-ide mereka, para siswa punya banyak waktu untuk mendiskusikan dengan teman sekelas mereka, dan siswa mendapat pengalaman lebih di bidang ilmu pengetahuan dan matematika.
Proyek Lesson Study terbukti sangat efektif dalam mengangkat semangat siswa dalam pembelajaran matematika serta dalam membantu siswa untuk mengembangkan kegiatan eksperimental mereka dan keterampilan untuk melakukan diskusi dan juga memberikan kesempatan kepada siswa dalam mengembangkan konsep ilmiah mereka sendiri. Dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme, siswa mungkin menemukan gaya terbaik dalam mereka melakukan kegiatan belajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar