PHILOSOPHICAL AND THEORETICAL GROUND OF MATHEMATICS EDUCATION
By: Dr.
Marsigit, M.A
Reviewed by :
Fikri Hermawan
Ideologi
pendidikan matematika mencakup sistem atau cara mana yang akan
diimplementasikan dalam pendidikan matematika. Ideologi dijelaskan oleh
Cochran-Smith dan Fries (2001) dalam Furlong (2002) sebagai fondasi proses
reformasi. Furlong dikutip eatherstone (1993) menjelaskan bahwa ideologi adalah
salah satu konsekuensi paradoks dari proses globalisasi, kesadaran akan
keterbatasan manusia, tidak untuk menghasilkan homogenitas, tetapi untuk
membiasakan kita dengan keragaman yang lebih besar, dengan berbagai pilihan
budaya lokal.
Landasan
pendidikan matematika meliputi dasar untuk pendidikan matematika dalam kasus
yang ontologi, epistemologi dan aksiologi. Maka kita akan memiliki studi
ontologis mengenai pendidikan matematika, landasan epistemologis pendidikan
matematika dan landasan aksiologis pendidikan matematika, atau kombinasi antara
dua atau di antara tiga. Matematika terdiri dari ide-ide pemikiran.
Selanjutnya, pemikiran matematika adalah kontinyu dan evolusi, sedangkan
ide-ide matematika konvensional sering diperlakukan seolah-olah memiliki
kualitas statis tertentu.
Filosofis,
tujuan pengembangan pendidikan matematika melalui sertifikasi, transfer
pengetahuan, kreativitas adalah untuk mengembangkan pemahaman siswa. Seorang
guru menyatakan bahwa tujuan dari pelajaran matematika adalah untuk mencapai
gagasan yang dinyatakan dalam silabus. Sementara yang lain mungkin menyatakan
bahwa tujuannya adalah untuk mendapatkan pengetahuan yang benar tentang
matematika. Jadi tujuan pendidikan matematika harus memungkinkan siswa untuk
menyadari, memahami, memanfaatkan dan melakukan penerapan matematika dalam
masyarakat, di khusus untuk situasi yang penting untuk kehidupan pribadi,
sosial dan profesional (Niss, 1983, di Ernest, 1991).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar