SUPPORTING
EVIDENCES AND MONITORING TO DEVELOP SCHOOL-BASED CURRICULUM FOR JUNIOR HIGH
SCHOOL MATHEMATICS IN INDONESIA
By : Dr. Marsigit, M.
A.
Reviewed by: Fikri
Hermawan
Pemerintah Indonesia menerapkan
kurikulum baru yaitu kurikulum berbasis sekolah untuk pendidikan dasar dan
menengah yang secara efektif dimulai pada tahun akademik 2006/2007. Kebijakan
ini secara logis meliputi beberapa aspek berikut: otonomi program pendidikan,
pengembangan silabus, meningkatkan kompetensi guru, fasilitas belajar, anggaran
pendidikan, memberdayakan masyarakat, evaluasi sistem dan jaminan kualitas.
Pada setiap sosialisasi kurikulum baru ini, selalu ada sebuah program untuk
menguraikan dan metode untuk mengembangkan silabus. Kurikulum 1994 ditandai
sebagai terdiri dari 80% dari konten nasional, sementara Kurikulum berbasis
sekolah ditandai sebagai muatan lokal terdiri dari 80%, pendekatan berbasis
kompeten dan menerapkan model untuk sosialisasi nya.
Saat ini masyarakat
Indonesia secara dinamis mengalami perubahan yang sangat cepat dari semua aspek
kehidupan. Kurikulum berbasis sekolah dapat menjadi titik awal guru matematika
di Indonesia untuk memperbarui paradigma mengajar mereka. Ini mendorong para
guru untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan dari pendekatan yang berbeda
dalam rangka untuk membuat pilihan informasi dan ketika diperlukan harus siap
untuk mempelajari keterampilan baru dalam kepentingan pengajaran matematika
yang efektif .
Melalui kurikulum baru,
guru harus mampu merespon masing-masing murid karena keterampilan anak-anak
sangat bervariasi. Untuk menerapkan kurikulum yang baru, pengelolaan berbagai
dukungan layanan harus tersedia untuk memaksimalkan guru dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran. Hal ini juga memberikan kesempatan kepada pemerintah
pendidikan di Indonesia untuk melihat secara mendalam pelaksanaan kurikulum
pada tingkat kelas. Pemantauan pelaksanaan kurikulum berbasis sekolah
menunjukkan bahwa ada faktor-faktor dari siswa, guru dan masyarakat yang belum
optimal didukung kurikulum baru. Hasil evaluasi pelaksanaan kurikulum baru ini
masih harus diperbaiki. Sehingga pemerintah pusat perlu untuk melakukan
berbagai usaha agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan matematika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar