LESSON STUDY ON MATHEMATICAL
THINKING:
Developing Mathematical Methods in Learning the Total
Area of a Right Circular Cylinder and Sphere as well as the Volume of a Right
Circular Cone of the 8th Grade Students of Indonesian Junior High
School
By:
Dr. Marsigit, M.A.
Reviewed
by: Fikri Hermawan
Meningkatkan kualitas pengajaran adalah salah satu tugas yang paling
penting dalam usaha meningkatkan standar pendidikan di Indonesia. Ini dimulai
pada bulan Juni 2006, pemerintah Indonesia telah menetapkan kurikulum baru
untuk pendidikan dasar dan menengah, yang disebut dengan KTSP yakni kurikulum
yang berbasis sekolah. Kurikulum yang berbasis sekolah ini menggabungkan dua
paradigma dimana pada salah satu sisi pada tingkat kompetensi siswa dan pada
sisi yang lain fokus pada proses pembelajaran.
Kurikulum berbasis sekolah ini pada Sekolah Menengah Pertama
menguraikan bahwa tujuan belajar matematika yaitu: untuk memahami konsep
matematika; menjelaskan hubungan antara mereka dan untuk menerapkannya dalam
memecahkan masalah secara akurat dan efisien; untuk mengembangkan keterampilan
berpikir dalam belajar pola dan karakteristik matematika; untuk mengembangkan
keterampilan pemecahan masalah, mengkomunikasikan ide-ide matematika dengan
menggunakan simbol, tabel, diagram dan media lainnya; untuk mengembangkan
apresiasi dari penggunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari.
Berpikir matematika memiliki keanekaragaman pengetahuan sederhana
atau keterampilan. Ini adalah bukti bahwa berpikir matematika melayani tujuan
penting dalam memberikan kemampuan untuk memecahkan masalah sendiri. Oleh
karena itu beberapa jenis pemikiran matematika haruslah menjadi tujuan
pengajaran matematika. Katagiri, S. (2004) menjabarkan pemikiran matematika
sebagai berikut terkait dengan metode matematika, diantaranya: induktif
berpikir, berpikir analogis, berpikir deduktif, berpikir integratif, berpikir
abstrak, berpikir yang menyederhanakan dsb.
Untuk memunculkan metode matematika pengajaran harus fokus pada
pemikiran matematika termasuk metode matematika. Pertanyaan yang berhubungan
dengan pemikiran dan metode matematika yang diajukan harus didasarkan pada
perspektif jenis pertanyaan yang akan ditanyakan. Katagiri, S. (2004) mendaftar
pokok pertanyaan analisis yang dirancang untuk menumbuhkan pemikiran matematika
yakni mengenai Masalah pembentukan dan pehaman, Membangun suatu perspektif,
Solusi pelaksana, dan Organisasi dalam pemikiran logis.
Diadakan penelitian yang bertujuan untuk mempromosikan siswa untuk
mengembangkan metode matematika dalam mempelajari luas total sebuah silinder
melingkar dan bola dan juga volume kerucut. Hasil penelitian dapat dinyatakan
bahwa metode matematika siswa dapat ditelusuri melalui skema kegiatan belajar
mengajar sebagai berikut:
1. Masalah
Pembentukan dan Pemahaman yang muncul ketika siswa:
a. model tertentu diamati dari silinder lingkaran tegak, mengamati
model tertentu dari Sphere, dan mengamati model tertentu kerucut lingkaran
tegak
b. mengidentifikasi komponen-komponen dari silinder lingkaran tegak,
bola, dan kerucut lingkaran kanan
c. mendefinisikan konsep silinder lingkaran tegak, bola, dan kanan
melingkar kerucut
d. pertanyaan dan pemberitahuan dari guru untuk mencari konsep-konsep
2. Membangun
Perspektif suatu yang muncul ketika siswa:
a. model beton digunakan untuk mencari total luas silinder lingkaran
tegak, area bola dan volume kerucut lingkaran tegak
b. mempelajari bahwa tinggi silinder lingkaran adalah sama dengan lebar
persegi panjang tersebut; dan keliling lingkaran adalah sama dengan panjang
persegi panjang
c. panduan belajar guru untuk memahami prosedur cara mencari volume
kerucut lingkaran tegak
3. Solusi
Pelaksana yang muncul ketika siswa:
a. mencoba untuk mencari tahu area lateral silinder lingkaran tegak
b. mencoba untuk mengetahui total luas silinder lingkaran tegak
c. mencoba untuk mengetahui daerah lingkup
d. mengumpulkan data dari pengukuran volume kerucut dibandingkan dengan
volume silinder
Tidak ada komentar:
Posting Komentar