Jumat, 16 September 2011

DEVELOPING MATHEMATICS EDUCATION IN INDONESIA


By: Dr. Marsigit, M.A.
Reviewed by: Fikri Hermawan

Saat ini gambaran dari hasil pembelajaran Matematika Dan Ilmu Pengetahun Alam  di Indonesia menunjukan suatu indikasi bahwa prestasi siswa dalam pelajaran tersebut masih sangat rendah, seperti yang ditunjukan oleh hasil ujian nasional. Banyak faktor yang menyebabkan penguasaan siswa dalam pelajaran tersebut rendah, antara lain: kekurangan kegiatan laboratorium; kurangnya guru yang menguasai ilmu keterampilan pendekatan proses;  isi kurikulum yang terlalu padat; kurangnya peralatan laboratorium dan sumber daya manusia laboratorium. Penelitian juga menunjukkan ketidakcocokan bahwa di antara tujuan pendidikan, kurikulum, dan sistem evaluasi.
Dalam mempersiapkan guru-guru Sekolah Dasar dan Menengah juga menghadapi banyak masalah seperti mereka yang mendaftar  untuk LPTK memiliki potensi akademis yang rendah. Sehingga dalam permasalahan guru matematika dan sains di sekolah, ditemukan bahwa kualifikasi mereka perlu ditingkatkan,  banyak dari mereka yang tidak mengambil mata pelajaran utama dalam Matematika dan Sains, tidak ada sistem evaluasi (akademis) untuk guru, sehingga sekali menjadi guru, mereka akan menjadi guru sampai usia pensiun. Dan masih banyak lagi masalah-masalah yang ditemukan yakni pada bidang kurikulum, pada bidang pendekatan mengajar, pada bidang fasilitas dan buku pelajaran, serta pada bidang evaluasi prestasi belajar siswa.
Guna meningkatkan dan mengembangkan ilmu matematika dan sains maka diadakan kerja sama internasional antara negara Indonesia dengan Jepang  JICA-IMSTEP yang telah berlangsung sejak 1 Oktober 1998. Untuk empat tahun pertama telah dilakukan banyak kegiatan olehi tiga universitas (Universitas Pendidikan Indonesia-UPI, Negara Universitas Yogyakarta-UNY dan Universitas Negeri Malang-UM). Diharapkan bahwa beberapa kegiatan JICA-IMSTEP yang dilakukan dapat meningkatkan praktek di sekolah.
Piloting didefinisikan dengan kegiatan pengembangan dan mencoba beberapa model mengajar di sekolah. Para dosen dan guru bekerja bersama-sama di sekolah untuk mengembangkan model pengajaran yang dibutuhkan di lapangan. Strategi dasar untuk uji coba adalah mempromosikan paradigma baru matematika dan ilmu pengetahuan pendidikan. Tujuan uji coba adalah untuk memberikan kontribusi terhadap peningkatan pendidikan matematika dan ilmu pengetahuan di dengan mencoba beberapa hal yang dikembangkan dalam proyek ini yang langsung berhubungan dengan sekolah.
Kegiatan uji coba dilakukan melalui tindakan kelas penelitian yang dilakukan oleh dosen dan guru. Setiap kelompok peneliti bertemu untuk membahas apa yang harus meningkatkan dan bagaimana meningkatkan matematika dan sains di masing-masing kelas. Aspek-aspek yang ditingkatkan bervariasi sesuai dengan kebutuhan yang dirasakan guru SMP dan SMA. Aspek-aspek tersebut bisa berhubungan dengan pengembangan instrumen dan peralatan metode pengajaran dan model untuk bahan pengajaran, pengajaran evaluasi untuk proses belajar mengajar.
Sebagian besar ada perbaikan dalam praktek pembelajaran matematika, fisika, kimia, dan biologi. Hasil uji coba dapat dilihat dari sudut pandang siswa, guru, dan dosen. Sebagian besar siswa di kelas masing-masing antusias dalam pembelajaran menggunakan media baru, metode, motivasi atau pendekatan siswa untuk belajar matematika dan ilmu juga ditingkatkan. Ini dapat dilihat misalnya dari respon yang diberikan oleh siswa di Jawa Barat yang dikumpulkan melalui kuesioner.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar