By: Dr.
Marsigit, M.A.
Reviewed by:
Fikri Hermawan
Saat ini gambaran dari hasil pembelajaran Matematika Dan Ilmu
Pengetahun Alam di Indonesia menunjukan
suatu indikasi bahwa prestasi siswa dalam pelajaran tersebut masih sangat
rendah, seperti yang ditunjukan oleh hasil ujian nasional. Banyak faktor yang menyebabkan
penguasaan siswa dalam pelajaran tersebut rendah, antara lain: kekurangan
kegiatan laboratorium; kurangnya guru yang menguasai ilmu keterampilan
pendekatan proses; isi kurikulum yang
terlalu padat; kurangnya peralatan laboratorium dan sumber daya manusia
laboratorium. Penelitian juga menunjukkan ketidakcocokan bahwa di antara tujuan
pendidikan, kurikulum, dan sistem evaluasi.
Dalam mempersiapkan guru-guru Sekolah Dasar dan Menengah juga
menghadapi banyak masalah seperti mereka yang mendaftar untuk LPTK memiliki potensi akademis yang
rendah. Sehingga dalam permasalahan guru matematika dan sains di sekolah,
ditemukan bahwa kualifikasi mereka perlu ditingkatkan, banyak dari mereka yang tidak mengambil mata
pelajaran utama dalam Matematika dan Sains, tidak ada sistem evaluasi
(akademis) untuk guru, sehingga sekali menjadi guru, mereka akan menjadi guru
sampai usia pensiun. Dan masih banyak lagi masalah-masalah yang ditemukan yakni
pada bidang kurikulum, pada bidang pendekatan mengajar, pada bidang fasilitas
dan buku pelajaran, serta pada bidang evaluasi prestasi belajar siswa.
Guna meningkatkan dan mengembangkan ilmu matematika dan sains maka
diadakan kerja sama internasional antara negara Indonesia dengan Jepang JICA-IMSTEP yang telah berlangsung sejak 1
Oktober 1998. Untuk empat tahun pertama telah dilakukan banyak kegiatan olehi
tiga universitas (Universitas Pendidikan Indonesia-UPI, Negara Universitas
Yogyakarta-UNY dan Universitas Negeri Malang-UM). Diharapkan bahwa beberapa
kegiatan JICA-IMSTEP yang dilakukan dapat meningkatkan praktek di sekolah.
Piloting didefinisikan dengan kegiatan pengembangan dan mencoba
beberapa model mengajar di sekolah. Para dosen dan guru bekerja bersama-sama di
sekolah untuk mengembangkan model pengajaran yang dibutuhkan di lapangan.
Strategi dasar untuk uji coba adalah mempromosikan paradigma baru matematika
dan ilmu pengetahuan pendidikan. Tujuan uji coba adalah untuk memberikan
kontribusi terhadap peningkatan pendidikan matematika dan ilmu pengetahuan di
dengan mencoba beberapa hal yang dikembangkan dalam proyek ini yang langsung
berhubungan dengan sekolah.
Kegiatan uji coba dilakukan melalui tindakan kelas penelitian yang
dilakukan oleh dosen dan guru. Setiap kelompok peneliti bertemu untuk membahas
apa yang harus meningkatkan dan bagaimana meningkatkan matematika dan sains di
masing-masing kelas. Aspek-aspek yang ditingkatkan bervariasi sesuai dengan
kebutuhan yang dirasakan guru SMP dan SMA. Aspek-aspek tersebut bisa
berhubungan dengan pengembangan instrumen dan peralatan metode pengajaran dan
model untuk bahan pengajaran, pengajaran evaluasi untuk proses belajar
mengajar.
Sebagian besar ada perbaikan dalam praktek pembelajaran matematika,
fisika, kimia, dan biologi. Hasil uji coba dapat dilihat dari sudut pandang
siswa, guru, dan dosen. Sebagian besar siswa di kelas masing-masing antusias
dalam pembelajaran menggunakan media baru, metode, motivasi atau pendekatan
siswa untuk belajar matematika dan ilmu juga ditingkatkan. Ini dapat dilihat
misalnya dari respon yang diberikan oleh siswa di Jawa Barat yang dikumpulkan
melalui kuesioner.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar